Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di- routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik. Router atau perangkat-perangkat lain yang dapat melakukan fungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut :
• Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
• Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
• Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
• Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
• Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.
Protokol routing
Mengapa protokol routing diperlukan dalam jaringan komputer?
Jaringan komputer dapat diibaratkan seperti jalanan untuk kendaraan umum. Jika hanya ada satu jalanan saja untuk semua kendaraan umum, tentu lalulintas akan mengalami kemacetan. Oleh sebab itu dibuat
jalan-jalan tambahan dan jalan-jalan tol
yang memungkinkan kendaraan mengambil jalur - jalur alternatif untuk mencapai tujuan.
Untuk membantu mencapai tujuan diperlukan peta jalan. Hal yang sama terjadi juga
dalam jaringan WAN. Jaringan WAN dibagi menjadi berbagai segmen dan jaringan dengan jalur yang berbagai macam. Supaya suatu paket dapat mencapai tujuannya, diperlukan suatu
peralatan untuk mengatur paket-paket tersebut agar mencapai
tujuannya dengan jalan yang tersingkat.
Untuk itu digunakan router yang fungsi utamanya adalah untuk
menentukan jalur dan meneruskan paket-paket dari suatu jaringan ke jaringan lain. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket-paket ke alamat yang dituju dengan menggunakan jalur yang baik, router menggunakan peta atau tabel routing. Tabel routing dapat dibuat
secara static, dynamic dan default.
Routing Statik
adalah cara pembuatan tabel routing secara manual. Static routing ini dapat dipakai pada jaringan sederhana yang hanya menggunakan beberapa buah router dan berfungsi untuk menghemat penggunaan bandwidth. Sedangkan dynamic routing untuk membuat suatu tabel routing secara dinamis berubah-ubah secara otomatis jika topologi jaringan
berubah. Dynamic routing menggunakan protocol
routing dalam pembuatan table routing. Protokol routing menggunakan istilah yang disebut metric dalam menentukan jalur yang terbaik yang
akan dicapai. Metric adalah suatu nilai hasil perhitungan algoritma yang dipakai oleh protokol routing. Metric dapat berupa jarak ke tujuan atau ongkos ke tujuan.
Jenis metric yang dipakai tergantung pada jenis protokol routing yang dipakai, dimana setiap jenis protokol routing menggunakan metric yang berbeda satu dengan yang lain.
Oleh karena protokol routing bergantung pada algoritma routing dalam menentukan jalur- jalur yang digunakan, maka algoritma routing harus akurat, tidak hanya menggunakan daya CPU dan bandwidth, serta memiliki konvergensi yang cepat. Konvergensi adalah waktu
yangdiperlukan oleh semua router dalam jaringan untuk mengikuti
perubahan yang disebabkan oleh suatu perubahan topologi jaringan.
Pentingnya Routing Statik
Routing Statik menjadi sangat penting jika software IOC Cisco tidak bisa membentuk sebuah rute ke tujuan tertentu. Rute Statik juga sangat berguna untuk membuat “gateway” untuk semua paket yang tidak
bisa di”routing”.(default route).
Kelemahan Routing Statik
Routing statik ini memiliki kelemahan, yaitu jika salah satu jalur routing-nya terputus maka router tidak bisa mencari alternatif jalan baru untuk meneruskan paket data yang dikirim untuk mengatasi hal ini, maka digunakan Dynamic Routing.
“Stub Network”
Rute Statik, umumnya digunakan untuk jalur/path dari jaringan ke sebuah “stub network” (jaringan yang dibelakangnya tidak ada jaringan lain).
Routing
dinamik
Proses pencarian rute yang dipelajari
oleh router setelah administrator mengatur konfigurasi sebuah protokol routing.
Protokol routing tersebut akan membantu menentukan rute. Rute akan diperbaharui
secara otomatis oleh sebuah routing ketika terjadi perubahan topologi dari
jaringan yang diterima dari internetwork.
Routing protokol digunakan untuk
membangun dan mempertbaiki table routing. Tabel routing berisi
jaringan-jaringan dan interface yang berhubungan dengan jaringan tersebut.
Router menggunakan protokol routing untuk mengatur informasi yang diterima dari
router-router lain dan interface-nya masing-masing, seperti yang terjadi pada
konfigurasi routing secara manual.
Routing protokol mempelajari semua
router yang ada, kemudian menempatkan rute yang paling baik ke dalam table
routing, dan menghapus rute ketika rute tersebut sudah tidak valid lagi. Router
menggunakan informasi yang ada pada table routing untuk melewatkan paket-paket
data.
Routing protokol mengijinkan satu router
untuk sharing informasi dengan router-router lain berdasarkan jaringan yang ia
ketahui dan jalur terbaik ke jaringan tersebut.